Jumat, 16 Desember 2011

makalah psikologi belajar " Anak Berbakat "

PEMBAHASAN

A.     Pengartian Bakat 
Menurut Renzuli, anak berbakat memiliki pengertian, "Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan rata- rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas'tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985).
Bakat menurut caplin adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat jga merupakan potensi cakapan seseorang yang di bawa sejak lahir.
Pengertian lain menyebutkan bahwa anak gifted / bakat adalah anak yang mempunyai potensi unggul di atas potensi yang dimiliki oleh anak-anak normal. Para ahli dalam bidang anak-anak gifted memiliki pandangan sama ialah keunggulan lebih bersifat bawaan dari pada manipulasi lingkungan sesudah anak dilahirkan.
Keunggulan lain yang telah disepakati oleh para ahli ialah anak-anak gifted mempunyai superioritas dalam bidang akademik. Kiranya hal itu tidak sulit untuk dimengerti, sebab salah satu syarat penting untuk meraih prestasi akademik tertentu ialah persyaratan intelegensi.
Kepribadian memang merupakan salah satu sumbangan yang dapat diberikan oleh anak atau orang-orang gifted. Dengan dasar kepribadian yang baik maka akan dilahirkan pula karya-karya yang baik pula, sehingga masahat yang diberikan menjadi lebih besar dibandingkan mudharatnya. Seperti kita ketahui bahwa sebuah karya yang besar tentu saja akan memberikan pengaruh yang besar pula kepada hidup dan kehidupan manusia.

B.    Anak- anak Berbakat
Menurut defenisi dari U.S Office of Education yang dikutip oleh Munandar (1982) mengemukakan bahwa anak berbakat adalah : “Mereka yang diidentifikasi oleh orang-orang profesional, dimana anak tersebut karena memiliki kemampuan yang sangat menonjol yang dapat memberikan prestasi yang tinngi”.
Anak- anak yang berbakat itu memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi atau pelayanan diluar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat ataupun untuk pengembangan diri sendiri.
Menurut Marland (dalam Gallagher, 1985) anak berbakat adalah : mereka yang diidentifikasi oleh para ahli sebagai anak yang mempunyai potensi dan prestasi unggul. Anak- anak ini memerlukan program dan layanan pendidikan yang berbeda dengan yang dilaksanakan disekolah reguler agar dapat membrikan manfaat untuk diri dan masyarakat yang diidentifikasi dengan tingkat kecerdasan dan kemampuan khusus misalnya bidang seni, matematika dll.

C.    Ciri-ciri Anak Berbakat
Dapat kita jelaskan bahwa ciri-ciri anak yang berbakat itu  adalah:
1.      Kemampuan diatas rata-rata
       Salah satu kesalahan dalam identifikasi anak berbakat adalah beranggapan bahwa hanya kecerdasan dan kecakapan sebagaimana diukur dengan tes prestasi belajar yang menentukan keterbakatan dan produktivitas kretivitas seseorang. Terman (1959) yang dalam penelitiannya terhadap anak berbakat hanya menggunakan kritria inteligen, dalam tulisan-tulisannya kemudian mengakui bahwa inteligensi yang tinggi tidak sinonim dengan keterbakatan/
2.      Kreativitas
       Kelompok kedua yang dimiliki seorang anak berbakat adalah kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk membrikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya
3.      Peningkatan diri terhadap tugas
       Peningkatan diri terhadap tugas sebagai bentuk motivasi yang internal yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan. Menyelesaikan tugas menjadikan tanggung jawabnya kerana telah meningkatkan diri tehadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.
4.      Adanya rasa ingin tahu tentang apa saja hal yang dildhatnya.

D.    Mengembangkan kemampuan anak berbakat.
Sebagai mahluk sosial, anak berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat, pemikiran, sikap dan aktivitas anggota masyarakat yang lain. Dalam pergaulan inilah emosi mereka merasa sedih atau bahagia.
Ditinjau dari budaya, anak berbakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang dipengaruhi tingkat kebudayaan di mana mereka memperoleh pengalaman budaya. Selain itu faktor agama akan memberikan dasar dan norma pribadi anak berbakat.
Untuk mengenali karakteristik anak-anak berbakat dapat dilihat beberapa segi diantaranya sebagai berikut :
1.      Potensi
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa anak-anak berbakat memiliki potensi yang unggul. Potensi ini dapat disebabkan oleh faktor keturunan, ilmu pendidikan dan proses belajar,  kesadaran , intelegensi, motivasi, emosi dan sosialisasi sangat menentukan bakat.
Menurut penelitan Terman (1925) pada saat anak berbakat dilahirkan memiliki berat badan diatas berat badan normal. Dari segifisik pada umumnya mereka juga memiliki keunggulan seperti terlihat dari berat dan tinggi badan, koordinasi, daya tahan tubuh dan kondisi kesehatan pada umumnya sangat energik.
Selain potensi intelegensi anak-anak berbakat memiliki keunggulan pada aspek psikologis yang lain, yaitu emosi, anak-anak yang berbakat memiliki stabilitas emosi yang mantap sehingga mereka akan mampu mengendalikan masalah-masalah personal . Rasa tanggung jawab mereka sangat tinggi serta mempunyai cita rasa humor yang tinggi.
Karakteristik sosial yang dimiliki anak-anak berbakat ialah cakap mengevaluasi keterbatasan dan kelebihan yang dimiliki dirinya dan orang lain. Sifat ini akan membuat anak berbakat, tampil bijaksana.
2.    Cara menghadapi masalah
Cara menghadapi masalah disini adalah keterlibatan seluruh aspek psikologis dan biologis setiap anak berbakat pada saat mereka berhadapan dengan masalah tersebut. Mereka akan memilih metode, pendekatan dan alat yang strategis sehingga diperoleh pemecahan masalah yang efisien dan efektif. Langkah awal dapat dilihat bahwa setiap anak berbakat mempunyai keinginan yang kuat untuk mengetahui banyak, kemudian mereka akan melakukan ekspedisi dan eksplorasi terhadap pengukuran saja.
Karakteristik yang dimiliki anak berbakat dalam menghadapi masalah diantaranya:
a.    Mereka mampu melihat hubungan permasalahan itu secara komprehensif dan juga mengaplikasikan konsep-konsep yang kompleks dalam situasi yang kongkrit.
b.    Mereka akan terpusat pada pencapai tujuan yang ditetapkan.
c.    Mereka suka bekerja secara independent dan membutuhkan kebebasan dalam bergerak dan bertindak.
d.     Mereka menyukai cara-cara baru dalam mengerjakan sesuatu dan mempunyai intens untuk berkreasi.
3.      Prestasi
Prestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik dan sosial. Prestasi fisik yang dapat dicapai oleh anak-anak berbakat ialah mereka memiliki daya tahan tubuh yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959).
Anak berbakat mampu berjalan dan berbicara lebih awal dibandingkan dengan masa berjalan anak-anak normal, secara psikologis anak berbakat memiliki kemampuan emosi yang unggul dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak-anak yang populer serta lebih mudah diterima (Gearheart, Heward,1980).
Berdasarkan prestasi akademik, anak berbakat pada dasarnya memiliki sistem syaraf pusat (otak dan spinal cord) yang prima. Oleh karena itu anak-anak berbakat dapat mencapai tingkat kognitif yang tinggi. Menurut Bloom kognitif tingkat tinggi meliputi berfikir aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi dan kognitif tingkat rendah terdiri dari berfikir mengetahui dan komprehensif.
Selain memiliki keunggulan-keunggulan diatas anak-anak berbakat mempunyai karakteristik negatif diantaranya (menurut Swassing):
a.    Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit.
b.    Dapat mendominasi diskusi.
c.    Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya.
d.    Sukaribut.
e.    Memilih kegiatan membaca dari pada berparfsipasi aktifdalam kegiatan masyarakat, atau kegiatan fisik.
f.     Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertentu.
g.    Jika memimpin diskusi akan membawa situasi diskusi ke situasi yang harus selalu tuntas.
h.    Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari.
i.      Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang.
j.      Menggunakan humor untuk memanipulasi sesuatu.
k.    Melawan jadwal yang (hanya) didasarkan atas pertimbangan waktu saja bukan atas pertimbangan tugas.
l.      Mungkin akan kehilangan interns dengan cepat.

E.   Pelaksanaan pendidikan anak berbakat
a.    Percepatan (akselerasi).
Ada 2 cara melaksanakan percepatan ini yakni:
1.     Meloncatkan anak pada kelas-kelas yang lebih tinggi (skipping).
Sesuai dengan keadaannya di mana usia mental (mental age) pada anak berbakat lebih tinggi dari usia sebenarnya (cronological age), maka mudah timbul perasaan tidak puas belajar bersama dengan anak-anak lain seumurnya.
2.     Pendidikan dalam kelompok khusus (special grouping segregation)
Kelas khusus (mini) Cara ini bisa dilakukan disetiap  anak berbakat mengikuti secara penuh acara di sekolah dan setelah itu memperoleh pelajaran tambahan dalam kelas khusus.


DAFTAR PUSTAKA

Munandar, U. (2004). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat : Rineka Cipta :Jakarta

Tim Dosen Mata Kuliah Perkembangan Pesrta Didik (2005). Perkembangan Pesrta Didik. FIP UNP: padang